Selasa, 24 Juli 2012

Dra.GUNARTI DWI LESTARI M.Si Kajur PLS FIP Unesa

Dra.GUNARTI DWI LESTARI M.Si Kajur PLS FIP Unesa
Ibu Gunarti, biasa kita sapa Bu Gun seorang yang stylish dan selalu fashionable itu adalah ketua jurusan kita lho.
Bu Gun lahir di Semarang, 12 Juli 1961, beliau juga dosen, Bu Gun yang sudah resmi menjadi pengganti Pak Ketut ini mengatakan dulu perkembangan Jurusan PLS di Indonesia sangat tragis, ini dibuktikan banyak jurusan PLS di universitas–universitas di Indonesia akhirnya di tutup, tetapi tidak di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang  dulunya bernama IKIP ini. Jurusan PLS tetap ada walau mahasiswanya tidak sebanyak sekarang lho!
          Padahal kata beliau pemerintah seharusnya lebih banyak membutuhkan jurusan kita tercinta ini karena selama masih ada manusia pasti dibutuhkan Pendidikan Luar Sekolah. Faktanya di
Indonesia masih banyak  warga yang buta aksara. Setelah Indonesia merdeka dan parahnya pada tahun 2009 buta aksara terbanyak di Jawa Timur, wah kita harus benar–benar prihatin dengan keadaan ini.
          Sarjana Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini bercerita saat masa menjadi mahasiswa di Unnes, beliau menilai banyak perbedaan antar universitas meski jurusannya sama-sama PLS. beliau bercerita perbedaannya terletak pada pemilihan SKS, “kalo di Unesa kan sistemnya paket ya?, kalau di Unnes kita bebas memilih mata kuliah, jadi kita bisa berpindah–pindah kelas ke angkatan atas maupun bawah lho”, kata beliau saat diwawancara.
Selain itu beliau mengatakan jurusan PLS di Unesa ini terlalu di formalkan, padahal seharusnya mata kuliah Nonformal Education dilakukan di luar kelas, agar lingkungan bisa menyatu dengan mahasiswa.
          Bu Gun, melanjutkan pendidikan S2 nya di Unair dan S3 di Universitas Negeri Yogyakarta, selama mengabdi bagi jurusan PLS Unesa ini beliau merasa fasilitas di jurusan sangat kurang, mulai buku, alat–alat elektronik sampai media pembelajaran yang kurang lengkap.
          Beliau berharap mahasiswa PLS Unesa harus mampu mengembangkan diri, mengoptimalkan kemampuan dan bakat dan selalu mencari banyak wawasan agar percaya diri dan mampu menjadi jurusan terbaik di Unesa ini. Beliau juga berpesan kepada dosen-dosen PLS agar tidak hanya mengajarkan teori saja kepada mahasiswa, melainkan harus ada faktanya. (Din)