Dra.GUNARTI DWI LESTARI
M.Si Kajur PLS FIP Unesa
Ibu Gunarti, biasa kita sapa Bu Gun seorang yang stylish dan selalu fashionable itu adalah ketua
jurusan kita lho.
Bu Gun lahir di Semarang, 12 Juli 1961, beliau juga
dosen, Bu Gun yang sudah resmi menjadi pengganti Pak Ketut ini mengatakan dulu
perkembangan Jurusan PLS di Indonesia sangat tragis, ini dibuktikan banyak
jurusan PLS di universitas–universitas di Indonesia akhirnya di tutup, tetapi
tidak di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) yang dulunya bernama IKIP ini.
Jurusan PLS tetap ada walau mahasiswanya tidak sebanyak sekarang lho!
Padahal kata beliau
pemerintah seharusnya lebih banyak membutuhkan jurusan kita tercinta ini karena
selama masih ada manusia pasti dibutuhkan Pendidikan Luar Sekolah. Faktanya di
Indonesia masih banyak warga yang buta aksara. Setelah Indonesia
merdeka dan parahnya pada tahun 2009 buta aksara terbanyak di Jawa Timur, wah
kita harus benar–benar prihatin dengan keadaan ini.
Sarjana
Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini bercerita saat
masa menjadi mahasiswa di Unnes, beliau menilai banyak perbedaan antar
universitas meski jurusannya sama-sama PLS. beliau bercerita perbedaannya
terletak pada pemilihan SKS, “kalo di Unesa kan sistemnya paket ya?, kalau di
Unnes kita bebas memilih mata kuliah, jadi kita bisa berpindah–pindah kelas ke
angkatan atas maupun bawah lho”, kata beliau saat diwawancara.
Selain itu beliau mengatakan jurusan PLS di
Unesa ini terlalu di formalkan, padahal seharusnya mata kuliah Nonformal
Education dilakukan di luar kelas, agar lingkungan bisa menyatu dengan
mahasiswa.
Bu
Gun, melanjutkan pendidikan S2 nya di Unair dan S3 di Universitas Negeri
Yogyakarta, selama mengabdi bagi jurusan PLS Unesa ini beliau merasa fasilitas
di jurusan sangat kurang, mulai buku, alat–alat elektronik sampai media
pembelajaran yang kurang lengkap.
Beliau
berharap mahasiswa PLS Unesa harus mampu mengembangkan diri, mengoptimalkan
kemampuan dan bakat dan selalu mencari banyak wawasan agar percaya diri dan
mampu menjadi jurusan terbaik di Unesa ini. Beliau juga berpesan kepada
dosen-dosen PLS agar tidak hanya mengajarkan teori saja kepada mahasiswa,
melainkan harus ada faktanya. (Din)